Perubahan dan Adaptasi Fisiologi Psikologi Ibu Hamil Trimester I
Tidak
semua ibu menyadari bahwa aspek fisik dan psikis adalah dua hal yang
terkait erat, saling pengaruh-mempengaruhi, atau hampir tidak
terpisahkan. Jika kondisi fisiknya kurang baik, maka proses berpikir,
suasana hati, kendali emosi dan tindakan yang bersangkutan dalam
kehidupan sehari-hari akan terkena imbas negatifnya. Antara lain,
suasana hati atau keadaan emosi cepat berubah, kepekaan meningkat, dan
perubahan pola atau pilihan makanan yang juga akan berpengaruh pada
konsep diri sang ibu.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, mungkin tidak akan banyak orang
yang mengetahui kehamilan tersebut, karena belum terlihat perubahan yang
nyata pada tubuh. Akan tetapi sesungguhnya tubuh secara aktif bekerja
untuk menyesuaikan secara fisik
dan emosional bagi proses kehamilan ini.
A. PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA KEHAMILAN TRIMESTER I
- Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada
awal pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan
pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara. Untuk mengatasinya, sebaiknya persiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru ini untuk memberi kenyamanan dan dapat menyokong payudara. Bra yang lama dapat simpan karena payudara akan kembali ke ukuran semula (sebelum
kehamilan) setelah berhenti menyusui nanti.
Dalam
3 bulan pertama ini, perubahan juga terjadi pada daerah disekitar
putting (areola) dan putting susu yang akan bewarna lebih gelap, dan
karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah
disekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah
kulit payudara.
2. Sering Buang Air Kecil
Lebih sering ingin buang air kecil, ini terjadi karena adanya
pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing dan perubahan hormonal.
Ingat jangan mengurangi pemasukan cairan / minum untuk mengatasi problem
ini karena kebutuhan cairan akan lebih banyak pada saat hamil dan tetap
jaga
kebersihan anda.
3. Konstipasi
Kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien saat proses pencernaan. Tablet Zat Besi (iron) yang dikonsumsi biasanya juga menyebabkan masalah konstipasi selain akan membuat warna feses menjadi kehitaman, tetapi jangan kuatir. Atasilah dengan banyak minum air, makanan yang berserat tinggi (sayuran dan buahan) serta olahraga.
Kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien saat proses pencernaan. Tablet Zat Besi (iron) yang dikonsumsi biasanya juga menyebabkan masalah konstipasi selain akan membuat warna feses menjadi kehitaman, tetapi jangan kuatir. Atasilah dengan banyak minum air, makanan yang berserat tinggi (sayuran dan buahan) serta olahraga.
4. Morning Sickness ( Mual Muntah )
Separuh dari wanita hamil mulai mengalami mual dan muntah pada bulan ke 2. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tersebut. Hal ini karena adanya peningkatan hormonal. Atasilah dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar karena hanya akan membuat mual bertambah. Namun, tak perlu khawatir jika bayi tak tercukupi nutrisinya. Di awal kehamilan ini, kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja yang mengalami peningkatan berat badan dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi.
Dan jangan khawatir karena biasanya keluhan mual-muntah ini akan menghilang pada akhir trimester I.
Ingat untuk segera menghubungi bidan atau dokter jika mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga tidak dapat makan atau minum apapun juga karena dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi. (Hiperemesis gravidarum).
5. Merasa Lelah
Separuh dari wanita hamil mulai mengalami mual dan muntah pada bulan ke 2. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tersebut. Hal ini karena adanya peningkatan hormonal. Atasilah dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar karena hanya akan membuat mual bertambah. Namun, tak perlu khawatir jika bayi tak tercukupi nutrisinya. Di awal kehamilan ini, kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja yang mengalami peningkatan berat badan dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi.
Dan jangan khawatir karena biasanya keluhan mual-muntah ini akan menghilang pada akhir trimester I.
Ingat untuk segera menghubungi bidan atau dokter jika mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga tidak dapat makan atau minum apapun juga karena dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi. (Hiperemesis gravidarum).
5. Merasa Lelah
Perasaan
lelah, ini terjadi karena tubuh sedang bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan diri baik secara fisik maupun emosional dalam kehamilan
ini. Selain itu, peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur
sehingga carilah waktu
untuk beristirahat sedapat mungkin.
6. Sakit Kepala
6. Sakit Kepala
Sakit kepala yang dialami lebih sering daripada biasanya, hal ini
mungkin dikarenakan rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah,
dan dapat juga karena perasaan tegang atau bahkan depresi.
Atasilah dengan beristirahat, relaks dan makan sedikit tapi sering.
Bila sakit kepala semakin terasa berat disertai dengan peningkatan
tekanan darah dan kaki-tangan bengkak secepatnya hubungi dokter atau
bidan karena dapat menjadi tanda pre-eklampsia.
7. Pusing
Merasa pusing sering terjadi pada awal kehamilan, hal ini terjadi
karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga sewaktu
merubah posisi dari tidur ke duduk atau duduk ke posisi berdiri secara
tiba-tiba, membuat
sistem sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.
Bila
rasa pusing tetap timbul ketika meskipun dalam posisi duduk, ini
biasanya disebabkan karena menurunnya level gula darah. Oleh karena itu,
makanlah sedikit- sedikit tapi sering. Bila sering merasa seperti
ingin pingsan segera periksalah ke bidan atau dokter dengan kemungkinan
terjadi anemia.
8. Kram Perut
Pada
trimester awal ini, mengalami kram perut atau kram seperti saat
menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan
tidak menetap, terjadi karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari
rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai perdarahan
yang keluar melalui vagina, segera hubungi dokter, karena kedua tanda
ini
berhubungan dengan terjadinya keguguran.
9. Meludah
9. Meludah
Jangan merasa malu bila merasa air ludah menjadi agak berlebih, hal ini
biasa terjadi pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Atasi
dengan sikat gigi, berkumur atau menghisap permen yang mengandung mint,
karena
dipercaya dapat mengurangi air ludah.
10. Peningkatan Berat Badan
10. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester I ini, kesulitan untuk memasang kancing rok/celana
panjang bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak,
tetapi bisa dimunkinkan karena perkembangan rahim yang memerlukan ruang,
dan ini semua karena pengaruh dari hormon estrogen yang menyebabkan
pembesaran rahim dan hormon progesteron yang menyebabkan tubuh menahan
air.
B. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN TRIMESTER I
Ibu
merasa yang merasa tidak sehat seringkali membenci kehamilannya. Banyak
ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak
hamil. Hampir 80 % kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung.
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari
pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai
ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses
belajar melalui serangkaian aktifitas. Beberapa tahapan aktifitas
penting seseorang menjadi ibu :
1. Taking On
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
2. Taking In
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan
3. Letting Go
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya.
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas
yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap
taking on. Pada trimester I seorang ibu akan selalu mencari tanda -
tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap
perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau
dirahasiakannya.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama
kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir
terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida,
kecemasan berhubungan dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil
yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat menggangu. Mimpinya
seringkali tentang bayinya yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila
tidak menyenangkan.
Stress Yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester I
Ada 2 tipe stress yaitu yang negatif dan positif, kedua stress ini
dapat mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsik dan
ekstrinsik. Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari
individu, yang mana individu berusaha untuk membuat sesempurna mungkin
baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan sosialnya secara
profesional.
Stress ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti rasa sakit,
kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi. Menurut Burnard (1991)
stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan 3 aspek utama
yaitu :
1. Stress di dalam individu
2. Stress yang disebakan oleh pihak lain
3. Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan sosial
Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap
kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya
Pada masa ini hal yang dibutuhkan oleh ibu, yaitu :
- Motivasi Suami
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan
menjadi seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya
mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya
menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya.
Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang
mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai
bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksualnya terhadap
wanita
hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang diperlihatkannya,
seorang ayah dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.
Dukungan yang dapat diberikan oleh suami pada saat ini, bentuk dukungan yang diberikan oleh suami lebih pada :
a) Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal
b) Menempatkan nilai-nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan menjadi orangtua.
2. Motivasi Keluarga
Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain.
Tapi mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa
dipahami karena pada waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian
dari seseorang yang sangat dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus
menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
- Seimbangkan Kondisi Psikologis
1. Carilah
informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi dalam diri ibu, dan
hal-hal yang perlu dihindari agar janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau
informasi yang tepat akan membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa
mengurangi rasa cemas yang sering muncul karena ketidaktahuan mengenai
apa yang terjadi.
2.
Bicarakanlah perubahan selama kehamilan dengan suami, sehingga ia juga
tahu serta diharapkan bisa berempati dan mampu memberi dukungan
psikologis yang dibutuhkan. Galilah perasaan yang dialami pasangan
sehubungan dengan kehamilan ini. Carilah titik temu guna mengantisipasi
perubahan yang bisa memunculkan masalah.
3.
Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi dari dokter atau
bidan terpercaya mengenai kehamilan. Jangan lupa, ajaklah suami saat
berkonsultasi ke dokter/bidan.
4.
Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi
perkembangan janin. Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan
janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok,
atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jauhkan juga zat
berbahaya seperti gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang
berbahaya bagi perkembangan kecerdasan.
5.
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan, melakukan
latihan fisik ringan, semisal berenang dan jalan kaki, selain
memperhatikan cara berpakaian yang sesuai.
6.
Lakukanlah penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik dan kehamilan.
Mendekati saat persalinan, perlu ada pembicaraan dengan suami untuk
mengantisipasi berbagai perubahan yang akan terjadi setelah kelahiran
sang bayi.
7.
Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah kecemasan
maupun emosi negatif lainnya, dengan mendengarkan musik lembut, belajar
memusatkan perhatian, berzikir, yoga, dan bentuk relaksasi lainnya.
8.
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan menginjak
sekitar 5-6 bulan. Sebaiknya, konsultasikan dulu dengan dokter
kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih otot-otot yang
diperlukan dalam proses persalinan, melainkan juga memberi manfaat
psikologis. Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara
berbagi pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui
kegiatan itu pula, secara perlahan kesiapan psikologis calon ibu dalam
menghadapi persalinan menjadi semakin mantap.
9.
Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur.
Latihan ini bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi
psikologis bisa lebih stabil.
Sumber
- Hypno-birthing » Blog Archive Nakita-Irfan Hasuki » Trauma Kehamilan dan Pengaruhnya pada Janin
- www.cafepojok.com / Perkembangan & Perubahan Pada Tubuh Ibu Hamil Selama 0-12 Minggu(Trimester I)
- Jhpiego. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta
- Varney h. 1997. Varney’s Midwife. London : jones & bartlett publishers
- Seller, p. Mc. 1993. Midwifery volume 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka